Kamis, 30 Desember 2010

Surat untuk Firman Utina

Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka?



Di negeri permai ini, cinta hanyalah kata-kata sementara benci menjadi kenyataan. Kita tidak pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita hanya ingin mendapatkan hasilnya dengan cepat. Kita tidak mensyukuri berkah yang kita dapatkan, kita hanya ingin menghabiskannya. Kita enggan berbagi kebahagiaan, sebab kemalangan orang lain adalah sumber utama kebahagiaan kita. Kawan, inilah kenyataan memilukan yang kita hadapi, karena kita hidup tanpa cinta maka bahagia bersama menjadi langka. Bayangkan adik-adik kita, lupakan mereka yang tua, bagaimana mereka bisa tumbuh dalam keadaan demikian. Kawan, cinta adalah persoalan kegemaran. Cinta juga masalah prinsip. Bila kau mencintai sesuatu maka kau tidak akan peduli dengan yang lainnya. Tidak kepada poster dan umbul-umbul, tidak kepada para kriminal yang suka mencuci muka apalagi kepada kuli kamera yang menimbulkan kolera. Cinta adalah kesungguhan yang tidak dibatasi oleh menang dan kalah.



Hari-hari belakangan ini keadaan tampak semakin tidak menentu. Keramaian puluhan ribu orang antre tidak mendapatkan tiket. Jutaan orang lantang bersuara demi sepakbola. Segelintir elit menyiapkan rencana jahat untuk menghancurkan kegembiraan rakyat. Kakimu, kawan, telah memberi makna solidaritas. Gocekanmu kawan, telah mengundang tarian massal tanpa saweran. Terobosanmu, kawan, menghidupkan harapan kepada adik-adik kita bahwa masa depan itu masih ada. Tendanganmu kawan, membuat orang-orang percaya bahwa kata “bisa” belum punah dari kehidupan kita. Tetapi inilah buruknya hidup di tengah bangsa yang frustasi, semua beban diletakkan ke pundakmu. Seragammu hendak digunakan untuk mencuci dosa politik. Kegembiraanmu hendak dipunahkan oleh iming-iming bonus dan hadiah. Di Bukit Jalil kemarin, ada yang mengatakan kau terkapar, tetapi aku percaya kau tengah belajar. Di Senayan esok, mereka bilang kau akan membalas, tetapi aku berharap kau cukup bermain dengan gembira.



Firman Utina, kapten tim nasional sepak bola Indonesia, bermain bola lah dan tidak usah memikirkan apa-apa lagi. Sepak bola tidak ada urusannya dengan garuda di dadamu, sebab simbol hanya akan menggerus kegembiraan. Sepak bola tidak urusannya dengan harga diri bangsa, sebab harga diri tumbuh dari sikap dan bukan harapan. Di lapangan kau tidak mewakili siapa-siapa, kau memperjuangkan kegembiraanmu sendiri. Di pinggir lapangan, kau tidak perlu menoleh siapa-siapa, kecuali Tuan Riedl yang percaya sepak bola bukan dagangan para pecundang. Berlarilah Firman, Okto, Ridwan dan Arif, seolah-olah kalian adalah kanak-kanak yang tidak mengerti urusan orang dewasa. Berjibakulah Maman, Hamzah, Zulkifli dan Nasuha seolah-olah kalian mempertahankan kegembiraan yang hendak direnggut lawan. Tenanglah Markus, gawang bukan semata-mata persoalan kebobolan tetapi masalah kegembiraan membuyarkan impian lawan. Gonzales dan Irvan, bersikaplah layaknya orang asing yang memberikan contoh kepada bangsa yang miskin teladan.



Kawan, aku berbicara tidak mewakili siapa-siapa. Ini hanyalah surat dari seorang pengolah kata kepada seorang penggocek bola. Sejujurnya, kami tidak mengharapkan Piala darimu. Kami hanya menginginkan kegembiraan bersama dimana tawa seorang tukang becak sama bahagianya dengan tawa seorang pemimpin Negara. Tidak, kami tidak butuh piala, bermainlah dengan gembira sebagaimana biasanya. Biarkan bola mengalir, menarilah kawan, urusan gol seringkali masalah keberuntungan. Esok di Senayan, kabarkan kepada seluruh bangsa bahwa kebahagiaan bukan urusan menang dan kalah. Tetapi kebahagiaan bersumber pada cinta dan solidaritas. Berjuanglah layaknya seorang laki-laki, kawan. Adik-adik kita akan menjadikan kalian teladan! [inilah/ris]



By: Eddri Sumitra

Rabu, 23 Juni 2010

Awalnya istilah Kamera Lubang Jarum atau KLJ diadopsi dari istilah Pinhole Camera. Sebuah istilah yang cukup melegenda dalam sejarah peradaban dunia fotografi. Pinhole Camera merupakan teknologi tertua dalam prinsip kerja teknologi fotografi sebelum Camera Obscura.. Walaupun pinhole camera merupakan teknologi tertua dalam dunia fotografi, namun di negara-negara maju, pinhole camera dengan segala keterbatasannya masih digunakan sebagai dasar pendidikan fotografi, bahkan menjadi art photography yang memukau.
Kamera Lubang Jarum (KLJ) ini dapat dibuat dari berbagai macam perabot, misalnya paralon, kaleng maupun kotak lainnya, asalkan kedap dari cahaya. Paralon, kaleng maupun kotak tersebbut dibuatkan lensa dengan bahan aluminium foil yang memiliki lubang kecil berukuran sebesar ujung jarum. Prinsip kerja dari kamera ini yaitu menangkap “obyek” gambar yang di tembak dari satu arah yang menghadap sumber cahaya dalam satuan jarak dan satuan waktu untuk dapat menghasilkan gambar permanen. Mungkin terdengar aneh bagi seorang awam, namun Leonardo Da Vinci pernah menyatakan bahwa “siapa yang akan percaya dari sebuah lubang kecil kita dapat melihat alam semesta”. Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimanakah sebuah lubang dalam sebuah kaleng yang dijadikan kamera dapat merekam sebuah objek gambar?
Kamera Lubang Jarum bukanlah kamera obyektif layaknya kamera-kamera konvensional maupun digital SLR lainnya yang terumuskan secara paten. Justru KLJ merupakan kamera subyektif dengan resep imajinatif khas anak bangsa. Menurut penggagas Kamera Lubang Jarum, Ray Bachtiar Dradjat, “Penggunaan KLJ mampu mengembalikan kita kepada fitrah sebagai manusia sehat dan kreatif, kenapa demikian, karena keterbatasan alat ini mendorong kita untuk lebih mampu melewati kekurangan dengan sebuah eksplorasi pikiran yang kreatif dan imajinatif”.
Kamera Lubang Jarum bekerja dari masuknya cahaya ke lubang lensa seukuran jarum pada kaleng yang ditangkap dan direkam terbalik oleh media yang ada di dalam kaleng, baik kertas foto maupun roll film. Ekspresikan apa yang ada di dalam pikiran serta fokus dan arahkan pada obyek yang akan kita foto, pertimbangkan ukuran kapasitas cahaya (kuat atau lemah), serta ketepatan jarak antara kamera dengan obyek atau benda yang akan kita foto. Dan setelah melalui proses cuci cetak maka akan dihasilkan foto sesuai pada saat kita memotret sebuah objek. Proses dan hasilnya sangat natural, namun terkadang terdapat efek-efek tertentu dari hasil yang didapatkan oleh Kamera Lubang Jarum. Oleh karenanya, kerja dari kamera ini sangat bergantung terhadap kekuatan cahaya, semakin besar kekuatan cahaya akan semakin cepat proses pemotretannya dan begitu pula sebaliknya. Selain itu, bergantung pula kepada keuletan, kecerdasan dan kreatifitas sang fotografer menggunakan kamera lubang jarum dengan segala keterbatasannya.
Proses KLJ tak hanya berhenti pada pemotretan saja. Hasil yang telah kita foto dapat kita lihat dengan cara di cuci cetak secara langsung, tentu saja hal ini di lakukan pada tempat yang kedap cahaya (dark room). Di tempat inilah kita akan “bermain” dengan cairan-cairan kimia layaknya cuci cetak pada studio foto konvensional. Proses memotret dengan media KLJ memang cukup melelahkan. Tetapi di balik proses yang melelahkan tersebut justru terdapat rangsangan kepekaan, ketekunan dan keingintahuan dalam mengeksplorasi ide, imaji dan kreatifitas penggunanya.

Komunitas Lubang Jarum Indonesia (KLJI)
Keberadaan Kamera Lubang Jarum di Indonesia memang masih menjadi barang antik bagi masyarakat umum, namun perkembangan KLJ mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan terbentuknya Komunitas Lubang Jarum Indonesia (KLJI) di Jakarta pada tahun 2002. Kemudian di susul dengan serangkaian workshop-workshop di sekolah dan kampus, baik dalam lingkup akademis maupun non akademis. Selain itu, pameran foto dalam konteks Kamera Lubang Jarum sudah banyak digelar, baik ditingkat daerah maupun nasional.
Bahkan di Kota-kota besar dan beberapa daerah di Indonesia, virus Kamera Lubang Jarum ini sudah lama mewabah. Diantaranya menjadi mata pelajaran dasar wajib dalam ekstra kulikuler fotografi, baik di tingkat Sekolah Menengah Atas maupun di bangku perkuliahan. Menurut Seno Gumira, KLJ merupakan antitesis dunia fotografi digital dan perkembangannya sudah menjadi semacam “gerakan”. Banyak kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa, kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat Anak yang menggunakan KLJ sebagai media dokumentasi.
Tak hanya sebatas itu, dalam menyambut Hari Kamera Lubang Jarum se-dunia atau disebut juga dengan Pinhole Day tanggal 25 April 2010 lalu, beberapa Komunitas Lubang Jarum Indonesia (KLJI) ikut serta dalam perayaan tersebut sebagai komitmen dan konsistensi KLJI dalam penyebarluasan Kamera Lubang Jarum yang telah meng-Indonesia. Kenapa demikian, karena sejarah penyebaran KLJ di Indonesia berbeda dengan negara lain. Di Indonesia, Kamera Lubang Jarum tidak berasal dari “sekolahan”, tapi dimulai dari gerakan “indie” yang pada akhirnya berhasil dijadikan mata pelajaran formal di lembaga-lembaga pendidikan fotografi, klub-klub fotografi, mata pelajaran ekstra kulikuler di sekolah menengah pertama dan atas, hingga mampu melahirkan sarjana-sarjana Kamera Lubang Jarum. Kamera Lubang Jarum pun menjadi semacam gerakan sosial. Gerakan “melek ilmu” yang ditujukan bagi anak-anak, termasuk anak jalanan dan yatim piatu.
Semua ini bisa terjadi hanya karena kerja keras dan semangat gerilya yang tak kunjung padam dari pecinta Kamera Lubang Jarum di seluruh Indonesia. Maka, mungkin kini saatnya Komunitas Lubang Jarum Indonesia bisa unjuk diri, bahwa dalam hal kualitas bahkan kuantitas, kreativitas anak Indonesia patut diacungi jempol. Maju Terus Fotografi Indonesia!!!

Siapa sangka, sebuah kaleng bekas ternyata masih memiliki manfaat dan kegunaan. Salah satu manfaatnya adalah dapat dijadikan sebagai sebuah media dokumentasi, yaitu sebuah kamera. Yah, unik, menarik dan pastinya tidak membutuhkan modal besar untuk memiliki sebuah kamera bagi kamu-kamu yang ingin memiliki sebuah kamera dari sebuah kaleng bekas.
Bahan dan alat yang kudu kamu persiapkan adalah:
1 Buah kaleng bekas, usahakan ada tutupnya dan mudah dibuka.
Aluminium Foil (Soft drink minum­an kaleng bekas)
Amplas
Solasi/ lakban hitam
Kertas Karton
Gunting
Jarum
Pilok Hitam
Kertas Foto (yang beremulsi seperti yang di gunakan oleh afdurk foto kilat)
Cairan Kimia (Asiffik, Miniggren, dsj)

Langkah-langkah Pembuatan:
1. Lubangi kaleng pada bagian te­ngah, titik tengah diameter kertas foto/film.
2. Semprot bagian dalam kaleng secara merata dengan cat hitam untuk menghindari kebocoran cahaya yang masuk.
3. Siapkan aluminium foil sebagai lensa.
4. Jika lensanya terbuat dari aluminium foil usahakan bagian dalam dan luar rata dan tidak rusak atau sobek.
5. Apabila lensa terbuat dari aluminium foil bekas softdrink maka gosok bagian luar dan dalam untuk hasil yang rata.
6. Lubangi aluminium foil dan gosok dengan amplas atau sebaliknya.
7. Pasang lensa pada kaleng yang dilubangi.
8. Buat potongan kertas karton sebagai penutup dan pembuka lubang pada kamera.
9. Kamera kaleng pun siap untuk digunakan. Asalkan perhatikan waktu pemotretan, ketajaman lensa dan kedap cahaya pada kamera.


Test kamera & Hal Penting Dalam Pemotretan:
Memasang kertas film di kamar gelap.
Kamera kedap cahaya
Ketajaman gambar yang dihasilkan pada lensa KLJ
Jam / waktu pemotretan.
Sinar Matahari (ULTRAVIOLET).
Usahakan kamera atau objek tidak goyang.




Info Lebih Lengkap:
http://issuu.com/katamu/docs/_01_katamu

Kamis, 10 Juni 2010

Watch TV - Live IP TVConnect to
4000 Online television shows from your laptop.
No need of of a TV hardware. Pure picture - no subscription needed.

Watch television channels live anywhere. All you need is
our IP television software,
your computer, and Internet connection.


Just put together a PC, and ISP (Internet Service Provider)
and our Internet television software, which provides TV channels.
There are a few
free services or you can purchase a membership subscription to join one of the many sites working in that market.
Many of your favorite shows will also allow you to connect to their programs and watch them.
If you did not see an episode of your favorite show, don't give up, sometimes you can search it and watch it on Internet.


I love our IP television software because it
offers visitors the options of different channels to view.
Users can choose music or political stations that may want to watch.
I was always watching The Simpsons on many times!


Most people can't afford the fancy TV packages often come from
companies who offer big list of series.
This is where our Internet TV software comes in.
With this affordable and accessible product to your life, you can cut your monthly bill
in half and only think about internet costs. Some shops such as malls and bookstores even
offer online access for a low price or for free depending on where you are.

Minggu, 06 Juni 2010

Advertise to over 10 million individuals

Promote to over 10 million individuals around the world.

We advertise your company in worldwide network of partners portals,
each with own narrow auditory.

Our company gives you effective advertising methods that helps your business profitable online.

We will provide you with real and visible results and take your web-site to the next level.

Advertise to Millions users Now...




Increase search engine rank

Increase your web-site search engine rankings

Be presented on search engines is one of the most important ways to increase web-site
traffic and display your product or service to people who might be interested in your product.

All major search engines use an algorithm to calculate your web-site ranks.

Search engines know the number of websites are referring to your website; more referrers and visitors
better rank for your website.

Get Better Rank...




Get More Customers

Get More Shoppers, Get More Revenue!!!

With no day-to-day stream of customers you cannot have reliable around the clock sales.

It's not possible to get sales if no one visits your website. You need visitors
to see your business, every day, 24 hours!

Our company helps more than 30,000 customers get more customers from Internet.

You will get more revenue by receiving hundreds of real targeted customers to see your website.

More Visitors...


Minggu, 07 Maret 2010

About A Girls (Part 1)

International Women's Day

"Tanpanya dunia mungkin tak bernafas dan tak mengenal kehidupan. Langsung ataupun tidak Dia akan selalu ada di tengah interaksi kehidupan manusia. Status dan Keberadaanya akan selalu dibutuhkan dan dinantikan bagi majunya peradaban dunia. (abe_think)"

Tahun 1978, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memutuskan bahwa 8 Maret adalah Hari Wanita Sedunia. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya goresan dan catatan peristiwa dalam sejarah dunia pada akhir abad 19, mengenai emansipasi wanita, adanya tuntutan persamaan hak dan penghargaan bagi wanita-pria sama tegak berdiri, sejajar, dan seimbang. Baik persamaan hak politik (hak pilih, memilih dan dipilih), hak ekonomi, maupun hak-hak sosial lainnya, sebagai wujud perlawanan, baik perlawanan terhadap kemiskinan, kekerasan, penindasan, dan diskriminasi terhadap wanita. 
Sejarah Singkat Hari Wanita Sedunia:
(Take From: lbh-apik Jakarta)

Hari Wanita Sedunia sesungguhnya merupakan kisah perempuan biasa menoreh catatan sejarah; sebuah perjuangan berabad-abad lamanya untuk dapat berpartisipasi dalam masyarakat, seperti juga kaum laki-laki. Di masyarakat Yunani Kuno, Lysistrata menggalang gerakan perempuan mogok berhubungan seksual dengan pasangan (laki-laki) mereka untuk menuntuk dihentikannya peperangan; dalam Revolusi Prancis, perempuan Paris berunjuk rasa menuju Versailles sambil menyerukan "kemerdekaan, kesetaraan dan kebersamaan" menuntut hak perempuan untuk ikut dalam pemilu.

Ide untuk memperingati hari Perempuan Sedunia sebetulnya telah berkembang sejak

;;