Minggu, 07 Maret 2010

About A Girls (Part 1)

International Women's Day

"Tanpanya dunia mungkin tak bernafas dan tak mengenal kehidupan. Langsung ataupun tidak Dia akan selalu ada di tengah interaksi kehidupan manusia. Status dan Keberadaanya akan selalu dibutuhkan dan dinantikan bagi majunya peradaban dunia. (abe_think)"

Tahun 1978, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memutuskan bahwa 8 Maret adalah Hari Wanita Sedunia. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya goresan dan catatan peristiwa dalam sejarah dunia pada akhir abad 19, mengenai emansipasi wanita, adanya tuntutan persamaan hak dan penghargaan bagi wanita-pria sama tegak berdiri, sejajar, dan seimbang. Baik persamaan hak politik (hak pilih, memilih dan dipilih), hak ekonomi, maupun hak-hak sosial lainnya, sebagai wujud perlawanan, baik perlawanan terhadap kemiskinan, kekerasan, penindasan, dan diskriminasi terhadap wanita. 
Sejarah Singkat Hari Wanita Sedunia:
(Take From: lbh-apik Jakarta)

Hari Wanita Sedunia sesungguhnya merupakan kisah perempuan biasa menoreh catatan sejarah; sebuah perjuangan berabad-abad lamanya untuk dapat berpartisipasi dalam masyarakat, seperti juga kaum laki-laki. Di masyarakat Yunani Kuno, Lysistrata menggalang gerakan perempuan mogok berhubungan seksual dengan pasangan (laki-laki) mereka untuk menuntuk dihentikannya peperangan; dalam Revolusi Prancis, perempuan Paris berunjuk rasa menuju Versailles sambil menyerukan "kemerdekaan, kesetaraan dan kebersamaan" menuntut hak perempuan untuk ikut dalam pemilu.

Ide untuk memperingati hari Perempuan Sedunia sebetulnya telah berkembang sejak
seabad yang lalu ketika dunia industri ini sedang dalam masa pengembangan dan pergolakan, peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan pemunculan paham-paham radikal. Berikut ini adalah kronologi singkat dari beberapa kejadian penting yang mengiringi perjalanan Hari Perempuan Sedunia.

1909 :
Dalam rangkaian pendirian Partai Sosialis Amerika, Hari Perempuan Nasional pertama kali diperingati pada tanggak 28 Februari di Amerika Serikat.Hari hari tersebut kemudian terus diperingati perempuan pada setiap hari minggu terakhir bulan Februari sampai tahun 1913.

1910:
Pertemuan kelompok sosialis internasional di Copenhagen, Denmark, memutuskan untuk memilikii Hari Perempuan Internasional sebagai penghormatan atas hak-hak asasi perempuan dan mendorong diperolehnya hak suara bagi semua perempuan di dunia. Keputusan ini diterima secara bulat oleh semua peserta yang diikuti oleh lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, termasuk tiga perempuan pertama yang dipilih sebagai anggota parlemen Finlandia. Pada saat itu, mereka belum memutuskan pada tanggal berapa peringatan hari tersebut akan diadakan.

1911:
Sebagai tindak lanjut dari keputusan yang telah diambil setahun yang lalu, Hari Perempuan Seduani untuk pertamakalinya diperingati (pada tanggal 19 Maret) di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss, dimana lebih dari sejuta perempuan dan laki-laki bersama-sama turun kejalan. Selain hak untuk ikut serta dalam pemilu dan posisi di dalam pemerintahan , mereka menuntut hak bekerja, kesempatan memperoleh pelatihan, dan penghapusan diskriminasi dalam pekerjaan.

Kurang dari seminggu sejak peringatan tersebut, pada tanggal 25 Maret terjadi insiden tragis di New York yang menewaskan lebih dari 140 buruh perempuan yang kebanyakan adalah imigran asal Italia dan Yahudi. Kejadian ini sangat mempengaruhi peraturan perburuhan di Amerika Serikat dan kondisi kerja yang menyebabkan insiden ini terjadi kemudian dikecam habis-habisan selama peringatan Hari Perempuan Internasional tahun berikutnya.

1913-1914
Sebagai bagian dari upaya perdamaian yang berkembang selama berlangsungnya Perang Dunia I, perempuan Rusia memperingati Hari Perempuan Internasional untuk pertama kalinya pada hari Minggu terakhir bulan Februari 1913. Di belahan Eropa lainnya, pada atau sekitar tanggal 8 Maret di tahun berikutnya, perempuan berunjuk rasa baik untuk memprotes perang maupun sebagai ungkapan solidaritas kepada saudara-saudara perempuan di manapun juga.

1917
Karena dua juta tentara Rusia terbunuh dalam perang, perempuan Rusia sekali lagi turun kejalan pada hari minggu terakhir di bulan Februari menyerukan "Roti dan Perdamaian". Para pemimpin politik menentang unjuk rasa tersebut, tetapi para perempuan ini tetap bertahan. Dan sejarah mencatat bahwa empat hari kemudian, Czar (raja) turun tahta dan pemerintahan sementara mengakui hak perempuan untuk ikut serta dalam pemilu. Hari bersejarah itu jatuh pada tanggal 23 Februari di Kalender Julian yang digunakan di Rusia atau tanggal 8 Maret menurut kalender Gregorian (kalender Masehi yang juga kita gunakan). Dan sejak saat itulah Hari Wanita Sedunia diperingati pada hari yang sama oleh perempuan di seluruh dunia. 

Side Of KataMu: About A Women's 

"Izinkan ku bermain dengan kata-kata, sebagai wujud ekspresikan makna. Tentang seorang wanita yang sangat luar biasa, tanpanya aku tiada dan bukan apa-apa. Wanita yang selalu membentukku untuk jadi manusia berguna. Wanita yang mengarahkan-ku agar aku selalu bisa. Wanita yang selalu ada disampingku ketika tiada lagi orang yang peduli terhadapku. Wanita yang rela mencurahkan doa dan upaya hanya untukku. Terimakasih Wanitaku, Ibuku."

Sekilas, rangakaian kata diatas, sengaja penulis review dari catatan penulis tertanggal 21 Desember 2009 di sebuah site jejaring sosial www.facebook.com sebagai upaya sederhana mengapresiasi keberadaan dan peran Ibunda dan dalam memperingati hari Ibu.
   
Kini, dalam kesempatan yang sama, tulisan singkat ini ingin mengajak pembaca untuk merefleksikan momentum hari wanita sedunia yang tepat jatuh pada tanggal 8 Maret 2010. Sebenarnya, apa yang kita tahu soal wanita? Apa yang kita pahami dari seorang wanita? Bahkan apa yang kita butuh dan dapatkan dari seorang wanita? Dan bagaimana memposisikan seorang wanita? Kiranya pertanyaan-pertanyaan tadi, diajukan bukan dalam konteks mencari sebuah jawaban semata, akan tetapi lebih kepada wujud apresiasi terhadap seluruh wanita yang ada di dunia, khususnya wanita-wanita Indonesia.

Jika merujuk pada wikipedia, wanita adalah adalah sebutan yang digunakan untuk spesies manusia berjenis kelamin betina. Lawan jenis dari wanita adalah pria. Wanita adalah kata yang umum digunakan untuk menggambarkan perempuan dewasa. Perempuan yang sudah menikah juga biasa dipanggil dengan sebutan Ibu. Untuk perempuan yang belum menikah atau berada antara umur 16 hingga 21 tahun disebut juga dengan anak gadis. Perempuan yang memiliki organ reproduksi yang baik akan memiliki kemampuan untuk mengandung, melahirkan dan menyusui. Tak sekedar itu, wanita merupakan mahluk Tuhan yang tidak hanya diberi amanah untuk melahirkan semata, tetapi pula diberi amanah untuk mengasuh, mendidik bahkan membesarkan dengan segenap cinta dan kasih yang Ia miliki terhadap anak-anaknya.

Wanita tentu tidak hanya berada dalam sisi kodrati sebagaimana diungkapkan diatas, tetapi pula kini di tengah deras arus jaman, wanita di tuntut untuk dapat maju bersaing bersama laki-laki dalam ranah publik. Walaupun budaya patriarkhi masih kental membelit keberadaan dan peran wanita, tapi semestinya tak ada larangan bagi wanita untuk terus maju melawan kedzoliman terhadap peran dan statusnya dalam wilayah politik, sosial, ekonomi, agama dan budaya. 

Maju terus wanita Indonesia, raihlah cita dan cintamu dalam meraih dunia dan segala kompleksitasnya, demi peradaban dunia yang lebih maju dan berkeadilan.

 



0 Comments:

Post a Comment