Selasa, 16 Februari 2010

What ‘D Meaning Of ‘D “Music”???

What ‘D Meaning Of ‘D “Music”???


Musik, musik dan musik…..apa yang ada di benakmu pas kamu denger kata musik? Atau apa yang kamu tau soal bermain musik? Atau musik apa yang kamu suka? Yah, apapun yang ada dipikiran kamu soal musik, apapun itu, bagaimanapun itu, dan kapanpun itu, musik tetaplah musik. Bukan hanya sekedar kata tanpa makna, tetapi bagi sebagian orang berpandangan bahwa musik itu memiliki nyawa, mempunyai jiwa yang dapat memberi insipirasi, mewarnai emosi, membentuk jati diri, atau bahkan mendatangkan materi. Yups, itulah pandangan awal kami dari redaksi yang ingin mengulas lebih jauh soal musik, baik dari sisi kata dan bahasa, maupun dari warna dan rasa bagi peradaban manusia. Come In Please….

Musik, dari zaman A ke zaman Z
Dilihat dari berbagai resource data yang ada, tak disangka bahwa keberadaan musik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah proses panjang sejarah peradaban manusia, baik dari sisi ideologi maupun sosio-kultur

bangsa dan negara-negara di dunia. Konon katanya, musik sudah ada sejak zaman purbakala, dan pada zaman itu musik hanya sekedar alat dan media seadanya yang difungsikan untuk mengiringi upacara-upacara kepercayaan.
 
Dalam perkembangannya, musik mengalami kemajuan pesat pada Abad Pertengahan. Tepatnya pada saat berakhirnya Kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). Dalam abad pertengahan ini, musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi juga menyangkut urusan duniawi.
 
Kemudian pada zaman Renaisance (1500 – 1600), zaman kebangkitan kembali kebudayaan Romawi. Musik dipelajari dengan ciri-ciri khusus, seperti nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Dan dizaman inilah Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Perkembangan musik kemudian memasuki zaman Barok dan Rakoko, zaman Klasik (1750 – 1820), dimana komponis legendaris kelahiran Austria Wolfgang Amandeus Mozart ikut mewarnai perkembangan musik di zaman ini.
 
Sedangkan pada Zaman Romantik (1820 – 1900), salah satu komponis legendaris yang merupakan murid dari Mozart, yaitu Ludwig Von Beethoven. Pada masa ini, musik bukan saja dipergunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai.
 
Dan kemudian memasuki zaman Modern (1900 - Sekarang), musik di era zaman modern ini tidak mengakui adanya hukum-hukum dan peraturan-peraturan, selain itu pada masa ini orang cenderung ingin mengekspresikan sesuatunya dengan bebas dan tanpa batas. Dan pada zaman inilah berbagai macam warna musik bermunculan, mulai Blues, Rock, Jazz, Pop, Funk, Alternative, Reggea, Indie, RnB, dan masih banyak lagi sub-warna yang ga bisa kita sebutin semua.
Oke Brother and Sizta, terus kira2 kalian tau ga, apa sih sebenernya pengertian musik sendiri? Musik itu sebuah bunyi-bunyian, musik itu sebuah nada berirama mengikuti alunan dan ritme tertentu, yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Tapi sejatinya, musik memiliki sederet definisi, artinya definisi mengenai musik tidaklah tunggal.
 
Dari paparan diatas, musik tidak hanya sederet dan sekumpulan nada yang memberi manfaat dan kegunaan bagi manusia, tetapi lebih jauh musik merupakan bagian penting dari proses peradaban dan sejarah manusia. Keberadaannya baik lalu, kini, sekarang, dan kedepan akan selalu seirama dengan urat nadi kehidupan manusia, baik muda maupun tua, dimanapun manusia berada. Maju Terus Musik Indonesia!!! (ab) (to be continue....)

0 Comments:

Post a Comment